Dari Bandara Internasional Suvarnabhumi, aku langsung menuju hotel naik bus kemudian menuju ke stasiun untuk naik Skytrain atau BTS (Bangkok Mass Transit System). Jarak tempuh dari bandara ke hotel sekitar 30 menit.
Aku booking kamar hotel di Antantara Siam. Aku memilih hotel ini gara-gara abis nonton video klip Anggun yang judulnya Hanyalah Cinta 😄
Aku turun di stasiun Ratchadamri. Keluar dari stasiun Skytrain, aku cuma jalan kaki sekitar 1 menit untuk sampai ke hotel.
Di hotel ada 9 restaurant dan lounge. Ada banyak pilihan makanan, mulai dari masakan tradisional Thailand, Jepang, India, China sampai ala Italia, dan menyediakan beragam pilihan daging olahan, sandwich, soup dan buah segar.
Lokasi hotel ini cukup strategis. Enggak jauh dari hotel ada pasar malam namanya Talad Neon. (Talad artinya pasar / market). Pasar malam ini baru di buka pada Desember tahun 2016. Lokasinya ada di pusat kota.
Waktunya berburu street food 😍
Waktunya berburu street food 😍
Pat Thai adalah mie goreng ini variannya ada banyak dan termasuk salah satu makanan kaki lima yang gampang di jumpai. Rasa dari Pat Thai ini menurut ku unik, karena ada rasa asam, manis, pedas dan gurih. Untuk taburan ada kacang tanah, gula dan bubuk cabai di atasnya tidak ketinggalan juga perasan jeruk nipis.
Som Tam adalah salad pepaya mentah. Rasanya asam, pedas, gurih, manis dan asin. Lima rasa dasar hidatangan setempat. Prosesnya di tumbuk (hampir mirip sama rujak bebeg yang ada di Surabaya). Sebagai pelengkapnya ada nasi ketan dan ayam goreng.
Mie Kuah (chicken noodle soup), sebenarnya ada dua varian mie ini yaitu kuah dan goreng. Jangan mikir kalau mie gorengnya sama dengan yang ada di Indonesia, karena mie goreng ini penyajiannya hampir mirip mie pangsit kalau di Indonesia. Semua bumbu di masukkan kedalam mangkuk dan di beri tauge, untuk bihunnya berukuran besar (rice noodle) di rebus dahulu bersama potongan ayam atau potongan ikan, di tiriskan lalu di tuangkan ke dalam mangkuk. Sedangkan versi kuahnya hampir sama cuma di tuang kuah bening.
Ketan Mangga (mango sticky rice), adalah hidangan penutup (dessert) yang terbuat dari beras ketan, mangga, santan dan di atasnya diberi taburan kacang hijau tanpa kulit.
Ada banyak jajanan yang disini yang belum aku coba karena perut sudah kenyang.
Untuk teman-teman yang tidak memakan olahan dari daging babi, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu daging apa yang di pakai dalam makanan yang di jual.
Pedagang kaki lima yang ada di Bangkok, rata-rata menggunakan gerobak tapi tingkat kebersihannya di jamin 👌
Meskipun makanan kaki lima tapi rasanya enak-enak, jadi gak salah kalau wisatawan yang berkunjung ke Bangkok justru banyak yang berburu makanan pinggir jalan (street food).
Chatuchak Weekend Market, adalah pasar malam terbesar di Asia Tenggara. Gak lengkap kalau ke Bangkok kalau enggak mampir ke pasar yang bukan setiap akhir pekan dari jam 6 sore sampai tengah malam. Disini ada 10.000 gerai dan dibagi menjadi 27 bagian, yang menjual segala macam kebutuhan, mulai dari fashion, makanan, hewan peliharaan, furniture, perhiasan, dan masih banyak lagi.
Saran aku untuk kalian yang baru pertama kali ke chatuchak adalah:
- Siapkan peta / denah lokasi tempat ini, ini sangat membantu untuk meminimalis kalian tersesat di dalam keramaian pasar.
- Siapkan daftar belanjaan (kira-kira apa saja yang akan di beli). Karena disini ada banyak barang yang di jual jadi ada kemungkinan besar kalian akan jadi gila belanja.
- Bawa uang tunai yang cukup, karena disini rata-rata hanya menerima membayaran cash. Oleh karena membawa uang cash jadi harus menyimpannya di tempat yang aman.
- Jangan sungkan untuk menawar (namanya juga pasar), tapi harus tetap sopan.
- Siapkan calculator (jika di perlukan), gunanya untuk menawar karena hanya sedikit pedagang yang bisa berbahasa inggris
Gak lengkap rasanya ke Bangkok kalau tidak menggunjungi kuil yang ada disini.
Wat Pho terkenal dengan patung Buddha tidur yang terbesar di Thailand. Disini juga menjadi pusat sekolah pijat di Thailand.
Four Face Buddha atau Kuil Erawan. Lokasinya masih tidak jauh dari hotel aku menginap. Ini bukanlah vihara, melainkan hanya altar yang masuk dalam pelataran Hotel Grand Hyatt Emerald. Permohonan paling sering dari pengunjung adalah berdoa meminta jodoh.
Wat Arun atau nama lainnya Kuil Fajar, di ambil darinama Dewa Fajar, Aruna. Lokasinya ada di tepi sungai Chao Praya. Jadi kalau mau kesini kita harus naik perahu.
Wat Benchamabophit atau Kuil Marble. Kuil ini bagus banget dengan bangunan bergaya Bangkok dengan atap yang tinggi.
Wat Chana Songkhram, kuil ini sempat di pugar pada tahun 1787 oleh Raja Rama 1. Menurut aku, kuil ini enggak terlalu besar tapi bikin tenang suasananya. Dan didalam kuil ini ada patung Buddha yang bagus banget.
95% penduduknya Thailand memeluk agama Buddha, itulah kenapa banyak kuil disini. Sebenarnya masih ada banyak lagi kuil yang indah dan belum sempat aku kunjungi, karena sudah waktunya aku untuk pindah ke Phuket.
See you 💋
Niel
95% penduduknya Thailand memeluk agama Buddha, itulah kenapa banyak kuil disini. Sebenarnya masih ada banyak lagi kuil yang indah dan belum sempat aku kunjungi, karena sudah waktunya aku untuk pindah ke Phuket.
See you 💋
Niel