Sekilas tentang Gunung Batur.Gunung Batur adalah salah satu gunung purba yang ada di Pulau Bali.Di wilayah Gunung Batur terdapat danau dengan nama yang sama yaitu Danau Batur.Menurut lontar Usana Bali, Gunung Batur merupakan bagian puncak dari Mahameru, kemudian dipindahkan oleh Hyang Pasupati sebagai stana Hyang Dewi Danuh (Dewi Danu) sebagai dewi penguasa danau dan kesuburan dan sebagai tempat untuk mengusir hama yang menimpa lahan pertanian mereka.
Ini kali pertama aku melakukan pendakian gunung. Aku dan tujuh teman ku berangkat pk:23.00 wita (sepulang kerja). Pendakian ini adalah rencana dadakan yang kami rencanakan sekitar 4 hari sebelumnya (you know lah klo buat rencana jauh-jauh hari 90%nya pasti gak terlaksana).
Start keberatan dari Nakula-Seminyak, jarak tempuh menggunakan sepeda motor kurang lebih 2 jam 15 menit.
Sesampainya di kaki Gunung Batur kita tidak melalui jalur pendakian sebagai mana mestinya. Yup, kami lewat jalur illegal (please jangan di tiru). Karena aku dan ke enam temen ku baru kali pertama, ya sudah lah kami nurut aja sama temen yang sudah 2x naik Gunung Batur. Ternyata di jalur illegal itu kami bertemu beberapa kelompok pendaki (dalam hati aku mikirnya it’s ok lah banyak temennya ini). Sebelum memulai pendakian, kami dan benerapa pendaki lainnya melakukan doa bersama.Let’s get startedKami mulai pendakian pk:3.00 wita. Menurut aku jalur pendakian cukup gampang untuk pemula karena bebatuannya terbilang masih kokoh untuk pijakan kaki tapi harus tetap hati-hati.
Setelah jalan kira-kita 30 menit, drama pendakian pun di mulai.Karena kami lewat jalur yang tidak semestinya lalu tidak ada guide yang mumpuni untuk mengarahkan kita ke jalan yang benar dan di tambah lagi kami cuma mengandalkan ingatan temen aku yang ternyata dia terakhir kali ke Batur sekitar 6 bulan yang lalu dan dia sudah agak lupa-lupa ingat (ini moment dimana pertemanan di uji).
Akhirnya kami memakai cara primitive, caranya adalah liat jejak kaki atau bekas rumput yang di injak it’s mean jalur itu pernah di lewati orang.
Gak lama berselang aku di samperin anjing liar, dan anjing itu yang membantu kita (thanks God ).Flashback-karena kami mulai pendakian setelah jam pulang kerja jadi lumayan capek dan ngantuk, jadi kami sempat beberapa kali istirahat untuk sekedar ngelurusin kaki atau merem beberapa menit. Setelah kondisi badan agak enakan kami mulai lagi pendakian.
Enggak kerasa kami sudah sampai di puncak Gunung Batur (jarak tempuh pendakian selitar 2 jam 15 menit dari kaki gunung menuju puncak).Pk:5:30 wita kami tiba di puncak gunung, rasanya semua capek dan ngantuk itu terbayar lunas dengan melihat matahari terbit . What a wonderful word.
Tapi di sisi lain, udara di puncak gunung dinginnnnn bangettt.Yang unik di puncak gunung ini adalah adanya warung yang menjual mie rebus. 1 porsi mie rebus di bandrol Rp.15.000, no wonderlah harganya mahal karena pedang harus membawa barang dagangan dari kaki gunung sampai ke puncak.Puas berfoto dan menikmati pemandangan dari atas gunung kini saatnya kami untuk turun gunung.Baru terlihat kalau jalur pendakian kami tadi cukup seram. Terdapat banyak batu yang bisa longsor kapan saja. Tetapi tetap saja kami turun dengan santai (walaupun agak ngesot karena banyak pasir). Ternyata perjalanan turun tidak sesulit jalur mendaki. Waktu turun malah terasa lebih cepat.Yup, lebih cepat karena kita melewati jalur yang seharusnya di lewati π€£.
Sebenernya kami pengen merasakan nyamannya berendam di air panas Toya Bungkah tapi sayang kami harus kembali kerja pk:15.00 wita (it was amazing ).
Saran untuk yang akan melakukan pendakian:
- Jangan terlalu banyak bawa bekal (bawa makanan & minuman secupnya), terlalu banyak barang bawaan akan menyulitkan diri sendiri saat pendakian.
- Pakailah tas ransel (backpack) yang nyaman.
- Gunakan sepatu yang nyaman untuk trekking. Sepatu untuk trekking yang baik adalah sepatu yang menjaga pergelangan kaki tetap stabil.
- Jangan memakai kaus kaki dari bahan katun. Pakailah kaus kaki yang berbahan wol karena akan membantu mencegah lecet saat basah atau berkeringat.
- Jangan buang sampah sembarangan.
- Firs aid kit (kotak P3K), bawa yang simple aja seperti kasa, gunting kecil, salep antibiotik, plester (tape).
- Miscellaneus - Jangan lupa untuk membawa senter beserta extra baterai. Power bank untuk Hp. Compass. Tongsis (tongkat selfie) atau momopod untuk keperluan berfoto πΈ.
- Lewatlah jalur pendakian yang telah di sediakan demi keamanan.
- Dan yang tidak kalah pentingnya adalah berdoa.
Happy trekking
NieL π