Kali ini aku akan ngebahas tentang bullying. Beberapa hari belakangan ini, media social lagi ngebahas tentang
Audrey. Siswi SMP Pontianak yang menjadi korban bullying oleh siswi SMA Pontianak. Dan kasus Audrey ini sempat menjadi
trending topic worldwide dengan #justiceforaudrey. Selang beberapa
minggu kemudian terjadi lagi kasus bullying
terhadap siswi SD di Cibodas yang di lakukan oleh teman sekolahnya.
Fenomena bullying, ibarat
fenomena gunung es yang nampak “kecil’’ di permukaan. Bullying kerap di lakukan oleh teman sebaya. Pergaulan dengan
teman sebaya membuat anak mudah tersinggung oleh kekurangan “bawaan". Misalnya,
mata kiri ku lebih kecil dari mata kanan, lalu di ledekin karena kulit ku item yang awalnya menurut ku bukan masalah tapi
jadi masalah besar dan sempat membuat ku minder, belum lagi di ledekin karena sering terlambat masuk sekolah (karena jarak rumah ku yang cukup jauh dan harus naik angkutan umum 2kali).
Sebenarnya apa yang di maksud dengan bullying? Apa saja bentuk bullying
itu?
Bullying adalah tindakan
di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang
lain dengan cara kekerasan.
Ada beberapa jenis bullying
- Dalam bentuk Fisik. Dalam hal ini si-pelaku akan melakukan kontak fisik dengan korban, seperti memukul, mendorong atau menjambak.
- Dalam bentuk Verbal. Kalau ini si-pelaku hanya melontarkan kata-kata kasar, menghina, membentak untuk mengintimidasi si-korban.
- Social Bullying contohnya mengucilkan dan atau mengabaikan orang karena perbedaan strata sosial atau bisa juga karena perbedaan ras dan warna kulit.
- Bullying melalui social media atau yang disebut cyberbullying. Cyberbullying adalah saat seseorang dihina, diteror, di media sosial (biasanya dilakukan para nitizen yang maha benar ☺☺ ). Dan cyberbullying ini lah yang kerap terjadi di jaman modern seperti sekarang ini, dimana si-pelaku kurang bijak dalam memanfaatkan teknologi yang ada.
- Sang korban akan mengalami gangguan mental, seperti depresi, rendah diri, cemas, sulit tidur nyenyak, ingin menyakiti diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.
- Menjadi pengguna obat-obatan terlarang.
- Prestasi akademik menurun. Efek ini mungkin bisa terjadi karena korban takut pergi ke sekolah sehingga berdampak kepada kegiatan belajar.
- Ikut melakukan kekerasan atau melakukan balas dendam.
Dampak buruk bullying nggak hanya terjadi pada saat seorang korban di-bully saja, tetapi juga berjangka panjang.
Jika kamu merasa kamu adalah korban bullying, cobalah lakukan hal-hal ini.
- Control your emotion. Reaksi dari koban adalah yang di cari oleh pelaku bully. Melihat korban bereaksi seperti marah, sedih atau nangis itu artinya sang pelaku sudah mendapatkan apa yang dia mau. Dan jika dilain waktu si-pelaku mempunyai kesempatan maka mereka akan mengulanginya.
- Jangan minder. Believe it or not, orang yang minder-an adalah sasaran empuk untuk di bully.
- Cari bantuan. Dalam hal ini kamu bisa menceritakan kepada guru atau orang tua. Mereka pasti akan melindungi mu.
- Call the cops. Kalau sudah terjadi kekerasan fisik atau di luar batas kewajaran, kamu bisa perkarakan secara hukum. But be smart yah, jangan sampai tidak ada saksi dan bukti yang bisa mendukung mu.
- Kembangkan bakat dan potensi yang ada dalam diri mu. God gives you gifts, use them. Dengan mengembangkan bakat yang kamu miliki, kamu akan merasa percaya diri dan lebih berharga.
Bullies want to make you think there is something wrong with you. The truth is, there is nothng wrong with you and they’re the ones with problem. Deep down inside they feel scared and unworthy, and they believe the only way to build themselves up is to tear someone else down.
No comments:
Post a Comment